Guru, Teruslah Belajar

Guru, Teruslah Belajar

Oleh UNIFAH ROSYIDI

Guru harus memberikan yang terbaik dalam mendidik anak-anak. Memang tidak akan mudah karena banyak tantangan. Pengurus PB PGRI dan pengurus PGRI lainnya yang akan memperjuangkan hak-hak guru sehingga sejahtera dan nyaman dalam bekerja.

Perjuangan PGRI melalui dialog bukan demo di jalanan, termasuk pidato. Audiensi untuk memengaruhi kebijakan karena kita berada di luar pemerintahan—jika di dalam tinggal laksanakan. Memang memerlukan waktu. Perjuangan bukan untuk pribadi tetapi untuk bangsa. PGRI telah dan akan terus sungguh-sungguh memperjuangkan guru.

Guru harus belajar mengapresiasi orang lain. Yang muda diberi peluang dan orang tua diberi didukung. Guru juga harus hati-hati dalam menggunakan media sosial seperti Whatsapp dan Facebook. Jaga etika dan moral.

Guru tidak bisa digantikan oleh teknologi. Tatapan dan hati guru saat bercerita di depan kelas tidak bisa digantikan oleh mesin. Sebaik apa pun teknologi, peran dan kehadiran guru tetap diperlukan.

Tugas guru tidak mudah karena disibukan urusan administratif seperti dalam guru pembelajar, pengembangan kompetensi berkelanjutan, kenaikan pangkat, dan syarat pencairan tunjangan profesi guru. Inilah tantangan yang terus diperjuangkan PGRI agar kelak guru fokus mengajar.

Di sisi lain, guru harus kreatif dalam pengembangan kompetensi seperti melaksanakan pelatihan melalui KKG dan MGMP. Tidak harus selalu mengundang narasumber tetapi dikelola sendiri. Prinsipnya dari anggota untuk anggota. Guru-guru mendiskusikan masalah, kebijakan, dan keterampilan. Akhirnya, guru harus belajar lebih baik lagi. Belajar memberi daripada menerima. Selamat jalan Bapak-Ibu guru. Pulanglah dengan aman dan nyaman.

(Disarikan dari pemaparan dan diskusi Ketum pada Rakorpimnas oleh jejen, Sabtu, 22/7/2017)

No Comments Yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *